Selasa, 18 April 2017

1st Time, Hit The Mountain (Papandayan)

Day 1 (June 3, 2016)

Berawal dari ajakan iseng temen baru (kantor baru) sebulan yg lalu ngajakin naik gunung, yes today challenge accepted! Jumat tanggal 3 Juni berangkatlah kita setelah pulang kerja. Dengan bermodal barang-barang pinjeman & sewa menyewa hahaha. Maklum ini pertama kalinya gw naik gunung, jadi semua barang seperti ransel, jaket, sepatu semuanya hasil pinjam & sewa sana sini.

Mas Mario

Me & Taliya 

Matthew & Philco

Berangkat dari kantor naik uber car atau grab car gw lupa (maap ini udah tahun lalu :p), malam itu hujan deras, macet, mobilnya sempet ditabrak mobil pejabat gara-gara gak kasih jalan. Lah gimana
mo kasih jalan, orang jalannya juga macet. Bikin emosi aja! Yak, setelah diburu-buru kita sampailah di terminal bus Cililitan untuk naik Bus Primajasa jurusan terminal Guntur Garut. Harga Bus sekitar Rp 52.000 (kalau gak salah inget) :p

Yak waktu sampai di terminal cililitan sempet kaget karena penumpang banyak bangeeettt membludak, ooohhh karena mungkin berbarengan dengan arus mudik sebelum puasa. Karena sebenarnya tanggal 6 Juni besok senin itu adalah hari pertama puasa di tahun 2016. Setelah beli tiket, kita nunggu bus yg belum dateng duduk di emperan sambil makan gorengan karena kelaparan dan udah gak keburu untuk cari makan lagi, karena waktu itu udah sekitar jam 8 atau jam 9 malam. Sementara info yg kita dapet bus terakhir jam 10 malam. Tapi waktu beli tiket kita sempet tanya, malam ini bus akan ada banyak dikarenakan penumpang yg melonjak menjelang puasa. huuufffttt lega deh, tapi tetap aja kita lebih milih stand by di tempat karena pengen cepet-cepet pergi. Hahahaahh...

Oh iya kita berangkat cuma ber-6 :
1. Taliya
2. Feby
3. Mario
4. Philco
5. Matthew
6. Yudi


Day 2 (June 4, 2016)

Sampai juga di terminal Guntur sekitar jam 3 atau jam 4 pagi setelah sumpek penuh didalam bus, karena ada yg rela berdiri selama perjalanan demi untuk cepet sampai ketempat tujuan. Sampai diterminal Guntur, sepiiiii... gak ada rombongan yg ikutan naik gunung juga, cuma ketemu sepasang pasutri yg ternyata mau ke papandayan juga. Akhirnya barengan naik angkot turun di pertigaan pasar cisurupan, harga angkot malam itu seharga Rp 20.000 per orang.

Setelah dari situ kita lanjut naik mobil pikap menuju ketempat titik awal pendakian yg isinya harus 16 orang atau penuh, tapi karena gak ada orang lagi jadi kita sewa pikap yg isinya cuma 8 orang. Dan tarifnya kurang lebih Rp 20.000 juga per orang. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 30 menit & malam itu langit cerah banget, banyak bintang-bintang walaupun seram karena kanan kiri gelap gulita.

Sebelum area parkir atau titik awal pendakian, kita melewati portal untuk membayar restribusi, setiap orang dikenakan tarif masuk Rp 10.000. Dan setelah sampai di area parkir kita terlebih dahulu melapor di pos pendataan. Dengan menunjukan tanda bukti restribusi tadi & akan dimintai dana kebersihan Rp 10.000 per rombongan.

Sampai di tempat titik awal pendakian, waktu itu masih sekitar jam 5 pagi & masih gelap. Kita putusin untuk istirahat makan indomie rebus dulu, sholat subuh & bersih-bersih. Sekitar pukul 6 pagi kami memulai pendakian. Maaf niiihh kita ini cewe-cewe pemula banget, jadi jalannya bener-bener kayak kura-kura, capek sedikit ya berhenti, gamau maksa-maksa & itu udah perjanjian diawal. Jadi gak ada yg protes atau egois. :)

Ready to go


mulai pendakian

istirahat... istirahaaattt

Sampai di Pos 1 kita istirahat untuk yg kesekian kalinya hahaha, rebahan dulu dibawah pohon & photo-photo di rumput-rumput. Setelah kurang lebih 15-20 menit kita lanjut jalan lagi. Melewati hutan & sungai, naik turun gunung bebatuan. Dan sekitar jam 10 atau jam 11 pagi sampailah kita di tempat camping. Kalau kebanyakan orang pilih pasang tenda di Pondok Saladah, kita pilih camping di arah sebaliknya.

istirahat di Pos 1

 masih di post 1

mameeettt

feel the nature :)

Taliya

stay on track

 salah satu jalan setapak, nanjak

istirahat yang kesekian kalinya :p

tanjakan yang agak sadis

Tugas cowo-cowo pasang tenda, tugas cewe-cewe masak-memasak :D Oh iya kita dapat spot sunrise yang ok bangetlah!

cowo-cowo bikin tenda

cewe-cewe bagian masak! #ehgimana hahaha

Setelah selesai pasang tenda & makan, kita lanjut jalan ke Hutan Mati & Tegal Alun. Niat mau cepet sampai di Hutan Mati & Tegal Alun kita malah nyasar gatau dimana. hahaha Akhirnya puter balik kearah pondok saladah dan ambil jalur sebelah kiri untuk menuju Hutan Mati. Keputusan yang tepat untuk gak camping di pondok saladah, tempatnya rameeeee, jarak tenda 1 ketenda lainnya itu cuma beberapa langkah.

Pos 2

menuju pondok saladah

Pondok Saladah (pas malem rameee)

 salah jalan alias nyasar hahaha

 foto hasil nyasar


The Death Forest, Papandayan

at The Death Forest, Papandayan

Dari Hutan Mati kita mau langsung menuju Tegal Alun atau yg lebih dikenal Savanah Edelweis. Perjalan ke Tegal Alun ini mengandung Drama (antara Matthew & Philco) dikarenakan kabut tebal & gerimis hujan yg membuat kita bimbang tetap lanjut nanjak atau tidak! hahahaha Dan akhirnya lanjutlah kita nanjak ke Tegal Alun lewat jalur yg gak mudah juga, jalurnya terjal & agak berbahaya.

menuju Tegal Alun

they called "Tanjakan Mamang"

Tegal Alun




pulang dari Tegal Alun

menuju tenda


Selesai dari Tegal Alun, kita kembali ke tenda. Mumpung belum gelap kita bersih-bersih, mandi bikin makan malam seadanya. Makan nasi kornet & teh poci yg fenomenal! At least buat rombongan gw! HAHAHAHA

Dan karena gagal bikin api unggun, setelah obrolan yg random akhirnya kita tidur pulas. 


Day 3 (June 5, 2016)

Pagi-pagi, gw gak bangun pagi sih, masih ngantuk :p Taliya & Mas Mario hunting foto sunrise. Gw bangun agak siang tapi masih bisa dapet sunrise yg kesiangan hahaahhaah...

Sunrise yang telat :p

Selesai photo-photo, bersih-bersih, sarapan, beresin tenda, beres-beres semuanya, akhirnya sudah waktunya kita turun gunung. Jangan lupa ya sampah-sampahnya dibawa turun lagi. Eh tapi ibu penjaga warung baik banget, kita dibolehin taro sampah di warungnya aja, jadi nanti dia yg bawa turun pake sepeda motor. Hiyeeeyyy...

tenda yang apa adanya

masak-masak kornet
 sarapan pagi

saatnya pulang









 
Dan perjalanan pulang sama dengan perjalanan waktu datang, bedanya kita pisah di terminal bus. Gw & Philco ambil bus jurusan Bekasi, sedang yg lainnya ambil jurusan Jakarta.

Ini ceritaku, mana ceritamu? ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar